Pencuci piring merupakan cairan kental bening berwarna yang berfungsi untuk membersihkan peralatan makan sperti piring, gelas, sendok/garpu dan peralatn dapur pada umumnya. Produk Pencuci piring pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan kenampaan fisik. Pertama adalah berbentuk bubuk atau serbuk, kemudian bentuk paste, dan yang ketiga berbentuk cairan.Produk dalam bentuk bubuk atau scouring powder agak kurang dikenal meslipun juga dijual di swalayan. Produk kedua berbentuk pasta atau lebih dikanal dengan sabun colek. Produk ketiga dalam bentuk cairan kental adalah yang paling banyak dipakai.
Kecenderungan akan pemakaian produk ini dari
waktu ke waktu meningkat cukup tajam. Hal ini dapat difahami bahwa pola
pencucian piring (termasuk alat rumah tangga lain) mulai bergeser dari cara
yang lama/tradisional dengan abu godok dan sabun colek menuju cara baru yang
lebih praktis. Adanya bentuk berupa cairan menjadikan parktis untuk digunakan
serta aroma produk yang khas menjadikan Cairan Pencuci Piring mempunyai nilai
lebih dibanding produk pencuci piring lain lain.
Bahan Baku
Pada dasarnya
cukup banyak bahan baku yang dapat dipakai dalam pembuatan Cairan Pencuci
Piring. Namun yang dikemukakan dibawah adalah jenis bahan baku yang mudah
didapatkan serta harganya relatif murah .
LABS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate).
Bahan ini merupakan bahan inti yang
wajib ada dalam formula Cairan Pencuci Piring. Bentuk fisik bahan ini adalah
carian berwarna coklat muda, agak lengket serta licin ditangan.Struktur kimia
LABS lebih sederhana dibanding DDBS. Namun hal itu justru merupakan kelebihan
karena LABS ini mudah diurai oleh tanah yang dengan kata lain dikategorikan
sebagai bahan yang ramah lingkungan.
Kaustik (NaOH).
Bentuk asal Kaustik adalah lempengan
tipis kecil kecil biasa disebut flake. Dalam proses pembuatan Cairan Pencuci
Piring, Kaustik harus dilarutkan dalama air lebih dahulu. Perbandingan antara
Kaustik dengan air adalah 40:60. Contoh: bilamana akan dibuat 100g larutan
kaustik, maka 40g flake Kaustik dilarutkan dalam 60 cc air. Demikian pula bila
ingin membuat larutan Kaustik 1kg, maka 400 g flake dilarutkan dalam 600cc air.
Dan seterusnya bila membuat sejumlah besar larutan Kaustik , gunakan
perbandingan yang sama. Dalam membuat larutan kaustik faktor keselamatan
(safety) perlu diperhatikan benar mengingat bahan ini cukup keras. Wadah yang
digunakan juga jangan mennggunakan bahan dari logam karena akan larut.
Merupakan cairan bening berbentuk
pasta. Berfungsi untuk menambah busa serta memberi kesan lembut ditangan. Ynag
menjadi permasalahan adalah bahwa harga bahan ini cukup mahal.
Larutan
Atinsoft.
Bahan ini tidak merupakan bahan yang
kita buat sendiri dengan mencampur larutan kaustik air dan LABS dengan
perbandingan tertentu.
Pemberian garam dalam proses terutama
dimaksudkan untuk menambah kekentalan produk. Namun demikian, keberadaan garam
akan sedikit menurunkan kejernihan produk.
Zat warna
(Pigment).
Pewarna yang umum dipakai pada produk
Cairan Pencuci Piring adalah hijau dan kuning. Meskipun demikian bisa saja anda
mengembangkan produk dengan warna yang lebih bervariasi.
Parfum yang lazim digunakan adalah
jeruk . Mengapa hanya aroma jeruk yang paling banyak disukai konsumen? Hal ini
disebabkan oleh fungsi aroma jeruk yang dapat ‘mengusir’ bau sisa makanan yang
melekat pada piring secara dominan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar